Bisniscom, JAKARTA — Kementerian Perindustrian berharap industri kerajinan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional melalui peningkatan capaian ekspornya.. Hal itu terlihat dari nilai ekspor produk kerajinan nasional yang naik US$892 juta atau naik 2,6 persen pada 2019 dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya sebesar US$870 juta. Kami terus berupaya meningkatkan ekspor dengan cara-cara yang lebih kreatif untuk mempertahankan pangsa pasar fesyen dan kerajinan tangan di AS, khususnya di tengah pandemi Covid-19," kata Kepala ITPC LA Bayu Nugroho. Pada 2019, AS mengimpor produk pakaian dari dunia sebesar USD 84,7 miliar atau naik 1,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya. KementerianPerindustrian menargetkan ekspor produk kerajinan Indonesia dapat meningkat hingga 9% pada tahun 2019. Sepanjang 2018, pengapalan produk handycraft nasional mencapai USD 1,2 miliar ke 50 negara atau naik empat kali lipat dibandingkan tahun 1999 sekitar USD300 juta ke 20 negara. Seiringkemajuan zaman, perkembangan industri kreatif ditanah air menunjukkan perkembangan cukup menggembirakan, berdasarkan perhitungan Badan Ekonomi Kreatif [Bekraf] dan Badan Pusat Statistik, mencatat pada tahun 2016 besaran PDB Ekonomi Kreatif mencapai angka sebesar Rp 922,58 triliun, angka ini terus meningkat menjadi Rp 990,47 triliun dengan kontribusi sebesar 7,4 persen terhadap PDB Indonesiaberada di posisi ke-4 negara pengekspor pakaian ke AS dengan total 4,43 miliar dolar AS. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS untuk pakaian berbahan rajut mencapai 2,21 miliar dolar AS dan pakaian berbahan bukan rajut mencapai 2,22 miliar dolar AS. Olehkarena itu pemerintah memberikan saran untuk setiap daerah mempelajari kerajinan tangan yang nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat daerah tersebut. Jika ada pertanyaan mengenai Info Bimtek UKM / UMKM. Silahkan langsung saja hubungi kami dari nomor yang tertera diatas atau silahkan tinggalkan komen. PeriodeJanuari-Mei 2021, ekspor kerajinan tangan ke negeri Sakura itu menembus angka US$ 10,32 juta. Di tengah pandemi, capaian ini memberi angin segar bagi pelaku usaha khususnya UKM Indonesia. Demikian ditegaskan Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan di Jakarta, Selasa (6/7/2021). 6Pug. Penelitian bertujuan menganalisis determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang. Data time series dengan purposive sampling. Variabel bebas terdiri jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat KUR, dan Inflasi, sedangkan variabel terikat adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia. Metode analisis menggunakan Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Hasil penelitian adalah jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ DETERMINAN EKSPOR INDUSTRI KERAJINAN INDONESIA Rudianto1, Darwati Susilastuti2 1. Dosen Fakultas Ekonomi Institut Bisnis dan Multimedia Asmi 2. Dosen Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Borobudur Email rudianto darwatisusi Abstrak Penelitian bertujuan menganalisis determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang. Data time series dengan purposive sampling. Variabel bebas terdiri jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat KUR, dan Inflasi, sedangkan variabel terikat adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia. Metode analisis menggunakan Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Hasil penelitian adalah jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Kata Kunci Usaha Mikro Kecil Menengah, Nilai tukar rupiah, Kredit Usaha Rakyat, Inflasi, Ekspor industri Kerajinan, ECM 1. Pendahuluan Peranan ekspor sebagai salah satu sumber utama penerimaan devisa negara adalah sangat strategis dan penting dalam menunjang kelangsungan pembangunan perekonomian nasional. Ekspor juga berpengaruh dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, serta memberikan kontribusi dalam penciptaan lapangan usaha dan peningkatan lapangan kerja serta peningkatan pendapatan, merupakan sumber devisa negara yang dapat digunakan untuk membiayai impor dan hutang negara. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya dalam rangka menggenjot kinerja ekspor nasional. Neraca perdagangan Indonesia tahun 2017 surplus 11,84 miliar dolar AS, naik 16,22 persen dan nilai impor naik 15,66 persen year on year. Melemahnya kinerja perdagangan Indonesia disebabkan salah satunya karena rendahnya daya saing dalam percaturan liberalisasi perdagangan. Ekspor Indonesia ditopang oleh kinerja ekspor non migas. Ekspor non migas naik sebesar 15,8%. Ekspor barang-barang non migas yang mengalami kenaikan signifikan. Lebih lanjut, untuk mengantisipasi defisit neraca perdagangan total yang berkelanjutan serta perlambatan ekspor non migas maka perlu dirancang strategi pengembangan ekspor dengan mempertimbangkan core competitiveness produk-produk ekspor Indonesia. Nilai ekspor industri kerajinan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Selanjutnya ekspor industri kerajinan terus mengalami peningkatan sampai tahun 2016. Secara rata-rata selama periode 2010−2016 ekspor kerajinan mengalami peningkatan sebesar 6,93 persen per tahun. Peningkatan terbesar ekspor industri kerajinan terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar US$ juta atau sebesar 14,46 persen. Negara utama tujuan ekspor industri kerajinan adalah Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Singapura, Jerman, Tiongkok, Hongkong, Belgia, Korea Selatan dan Inggris. Peningkatan nilai ekspor komoditas subsektor kriya yang cukup signifikan tersebut menjadikan Swiss sebagai negara kedua tujuan ekspor industri kerajinan pada tahun 2016, menggeser posisi Jepang. Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Ekspor industri kerajinan Indonesia terkendala berbagai hambatan antara lain Peraturan terkait isu keamanan lingkungan, kesehatan dan keselamatan konsumen; bahasa; kompetitor; pemasaran masih terbatas menjadi salah satu kendala sulitnya UMKM berkembang di luar negeri. Permasalahan UMKM saat ini adalah permodalan Lijun, 2016, h. 1145. Pemberian kredit dengan bunga ringan penting mengingat kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi. Pembiayaan tantangan terbesar bagi UMKM adalah pengelolaan keuangan yang efektif baik untuk menjalankan organisasi serta untuk kegiatan ekspansi dalam pertimbangan persaingan global Zhang, 2014, Masalah nilai tukar rupiah terhadap mata uang US dollar juga turut mempengaruhi besarnya kecil nilai ekspor kerajinan Indonesia. Nilai tukar rupiah yang berubah-ubah dan tidak stabil sangat mempengaruhi keadaan ekonomi makro nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya nilai mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional sehingga biaya impor mengalami kenaikan. Variabel kedua adalah tingkat suku bunga dan variabel ketiga terjadinya inflasi menjadi masalah, ketika terjadi nilai rupiah yang melemah membuat terjadinya ketimpangan pada barang-barang ekspor dan perusahaan yang berorientasi pada bahan baku impor. Faktor lain yang mempengaruhi ekspor industri kerajinan Indonesia adalah masalah inflasi. Pada umumnya terjadinya inflasi memicu pertumbuhanimpor lebih cepat berkembang dibandingkan dengan pertumbuhan eskpor Sukirno, 2012. Dapat dikatakan inflasi memiliki hubungan negatif terhadap ekspor Wardhana, 2011. Diberbagai negara maju semakin bertambahnya jumlah uang beredar merupakan penyebab inflasi dan berbeda halnya dengan negara berkembang inflasi sendiri disebabkan ketidakseimbangan fiskal yakni adanya depresiasi nilai tukar serta pertumbuhan jumlah uang yang sangat tinggi Totonchi, 2011. Pemerintah diberbagai negara pasti akan berusaha membuat inflasi di negaranya berada pada batas normal. Inflasi menjadi sebab perekonomian menjadi lesu karena harga barang dan kebutuhan pokok kian terus melambung Mankiw, 2009.dengan banyaknya wirausahawan yang bergerak di bidang kerajinan, akan menghasilkan peluang usaha yang baru sekaligus punya andil untuk menyerap tenaga kerja yang ada di Indonesia. Produktivitas UMKM Indonesia dari kategori industri kerajinan dalam menghadapi tantangan ekspor telah teruji dengan kontribusinya yang signifikan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan devisa negara. Semakin tumbuhnya industri kerajinan dan pasar domestik serta ekspor yang meluas maka lapangan kerja jadi terbuka. Usaha kerajinan mampu mengembangkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan penghasilan bagi semua elemen yang terlibat dalam usaha tersebut. Pertumbuhan ekspor produk kerajinan tangan pernah mencapai 5-6 persen. Kontribusi dari ekspor kerajinan terhadap pertumbuhan sendiri bukan hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung di mana pertumbuhan ekspor yang mapan mendorong pertumbuhan daya beli masyarakat yang kemudian juga menjadi faktor penunjang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pada paper membahas masalah faktor jumlah UMKM, nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika, kredit usaha rakyat dan inflasi pengaruhnya pada ekspor industri kerajinan. Permasalahannya adalah apa determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang? 2. Tinjauan Pustaka Isu sentral ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonomi, pengangguran, inflasi, dan ketidakstabilan kegiatan ekonomi, serta masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran Bakti, Rakhmat, dan Syahrir, 2010. Kebijakan ekonomi yang dirumuskan pemerintah harus disesuaikan dengan tujuan dan target yang harus dicapai Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ dengan kebijakan yang akan dibuat. Kebijakan jangka pendek bertujuan untuk menjaga stabilitas, sedangkan kebijakan jangka panjang ditujukan untuk pertumbuhan. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Dos Santos, 2007. Kegiatan kerajinan merupakan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya. Meskipun diproses dengan peralatan yang relatif sederhana, namun produk kerajinan memiliki nilai artistik yang sangat tinggi hingga memiliki daya jual yang cukup mahal. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil bukan produksi massal. Volume produksi yang dapat dihasilkan oleh kelompok industri kerajinan ini, sangat bergantung pada jumlah dan keahlian tenaga pengrajin yang tersedia, sehingga kelompok industri ini dapat dikategorikan sebagai industri padat karya Depatement Perdagangan, 2008. Pelaku industri kerajinan masih terbatas pada pengrajin dan pengusaha kerajinan yang masih berskala UMKM yang memainkan peran-peran penting didalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Tambunan, 2013. Dalam posisi strategis tersebut, UMKM masih menghadapi banyak masalah dan hambatan dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya. Masalah dan kendala utamanya manajemen, permodalan, Teknologi, bahan baku, informasi dan pemasaran, infrastruktur, birokrasi dan pungutan, serta kemitraan. Kredit Usaha Rakyat KUR adalah kredit/ pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Kinerja UMKM dapat dipengaruhi oleh inflasi. Menurut Todaro 2004 dan Bachrawi 2004, ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersama dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Dengan kata lain, ekspor mencerminkan aktifitas perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan negara-negara yang lebih maju. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam ekspor komoditi meliputi Daya saing yang rendah dalam harga dan waktu penyerahan. Daya saing sering dianggap masalah internal eksportir, padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin diatasi oleh pengusaha sendiri, Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri. Kegiatan ini memerlukan biaya. Akan tetapi, apabila usaha tersebut berhasil, perusahaan akan menikmati keuntungan yang besar dan pada waktu yang sama perusahaan telah memberi sumbangan penting kepada perkembangan ekonomi negara dalam bentuk kenaikan ekspor, pertambahan devisa, pertambahan pajak, pertambahan pendapatan nasional dan pertambahan kesempatan kerja. Dalam melakukan transaksi internasional, setiap negara harus memperhitungkan nilai tukar atau kurs mata uangnya terhadap negara lain agar mempermudah transaksi antar negara. Exchange Rate adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Nilai tukar memainkan peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena nilai tukar memungkinkan sebuah negara menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama Krugman dan Obstfeld, 2006. 3. Metodologi Data time series sampel ditetapkan dengan purposive sampling. Independent variable terdiri dari jumlah usaha mikro kecil menengah X1, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika X2, Kredit usaha rakyat X3, dan Inflasi X5. Dependent variable nya adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia Y. Metode analisis data menggunakan Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Formulasi modelnya adalah 1. Ordinary Least Square OLS Multiple Regression Model Ln_EKSPORt = β0 + β1Ln_UMKMt + β2 Ln_KURSt + β3Ln_KURt + β Ln_ Ln_INFLASIt + εt 1 2. Error Correction Model ECM a. Persamaan estimasi jangka panjang L Ln_EKSPORt = b0 + b1Ln_UMKMt + b2 Ln_KURSt + b3 Ln_KURt + b4 Ln_INFLASIt +ECTt 2 b. Persamaan eestimasi jangka pendek S Ln_EKSPORt-1 = b0 + b1Ln_UMKMt-1 + b2 Ln_KURSt-1 + b3 Ln_KURt-1 + b4 Ln_ Ln_INFLASIt-1 + ECTt-1 3 Dimana Ln_Ekspor = Ekspor Industri Kerajinan Indonesia Ln_UMKM = Usaha Mikro Kecil dan Menengah Ln_KURS = Nilai Tukar Rupiah / USD Ln_KUR = Kredit Usaha Rakyat Ln_Inflasi = Inflasi Analisis ECM melalui 3 langkah analisis data yaitu 1 uji stasioner data , 2 uji kointegrasi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara variabel X dengan Y, dan 3 menyusun Error-Correction Model Gujarati, 2006. 4. Hasil Dan Pembahasan Hasil Uji asumi klasik untuk semua variabel teah memenuhi persyaratan. Uji Stasioneritas tahap pertama dalam estimasi data menggunakan unit root test. Berdasarkan hasil pengujian Augmented Dickey-Fuller ADF pada tingkat level yang mencangkup intercept, semua variabel pada tingkat ini nilai probabilitasnya > 0,05. Sampai pada tahap ini, untuk semua variabel dikatakan tidak stasioner pada derajat yang sama yaitu pada tingkat level. Sehingga perlu dilakukan uji derajat integrasi atau uji stasioneritas pada derajat difference sampai semua variabel yang diamati stasioner pada derajat yang sama. Hasil uji statistik ADF pada first difference menunjukkan bahwa nilai probabilitas Critical Value dan nilai Probability 0,014 Critical Value dan nilai Probability S intercept; 2. Jumlah UMKN dan KUR berpengaruh signifikan positip terhadap ekspor baik jangka panjang maupun jangka pendek; 3. Kurs dan Inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap ekspor baik jangka panjang maupun jangka pendek; 4. Variabel bebas yang diteliti berkontribusi besar pada ekspor yaitu 90% pada jangka panjang dan 79% pada jangka pendek; 5 Determinan ekspor industri kerajinan Indonesai jangka panjang adalah jumlah UMKN, sedangkan jangka pendek adalah banyaknya KUR. Pengaruh positif jumlah UMKM berarti bahwa setiap kenaikan jumlah UMKM akan diikuti peningkatan jumlah Ekspor Industri Kerajinan Indonesia. Hasil tersebut menjelaskan bahwa UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit BPS, 2016. UMKM telah mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian di Indonesia. Karena mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata uang asing. Sehingga, ketika ada fluktuasi nilai tukar, perusahaan berskala besar yang secara umum selalu berurusan dengan mata uang asing adalah yang paling berpotensi mengalami imbas krisis. Bisnis UMKM menyumbang PDB Produk Domestik Bruto sekitar 60% dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Jumlah UMKN merupakan faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kredit Usaha Rakyat KUR berpengaruh signifikan dan positif terhadap Ekspor Industri Kerajinan baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Pada jangka pendek, KUR merupakan determinan pengembangan ekspor. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 28 Desember 2016, total realisasi kredit KUR Mikro sesar 65,4 triliun. Untuk KUR ritel dan TKI tercatat masing masing sebesar Rp 28,2 triliun dan Rp 151 miliar. Realisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR tahun 2017 turun dibandingkan dengan realisasi tahun 2016. Hingga 31 Desember 2017 penyaluran KUR mencapai Rp 95,56 triliun atau 89,6% dari target sebesar Rp 106 triliun. Tahun sebelumnya, penyaluran KUR mencapai Rp 94,4 triliun atau 94,4% dari target sebesar Rp 100 triliun. Total KUR tersebut disalurkan kepada sebanyak debitur, melalui 36 lembaga penyalur KUR. Peningkatan industri kerajinan berdasarkan perkembangan jumlah UMKN dalam jangka pendek misal dari tahun ke tahun memerlukan penambahan modal yang bisa didapatkan melalui pemberian KUR. 5. Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah 1. Jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. 2. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Daftar Pustaka Bachrawi Sanusi, 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi Kreatif 2007-2013. Jakarta Puska daglu Badan Pusat Statistik, 2017. Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016. Jakarta Badan Pusat Statistik, 2017. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri. Ekspor Jakarta Badan Pusat Statistik, 2017. Nilai Tukar Valuta Asing di Indonesia Jakarta Bakti, T. Diana, Rakhmat Sumanjaya, dan Syahrir Hakim Nasution, 2010. Pengantar Ekonomi Makro, Medan USU Press Mankiw N Gregory, 2009. Makro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam Nurmawan. Jakarta Airlangga Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan, Jakarta PT Raja Grafindo Perkasa Natale, De, Douglas and Gregory 2007. The Creative Economy The New Definition ”A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Analysis of New England’s Cultural Industries and Workforce. New England Foundation for the Arts. Sukirno, S., 2012. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta, PT. Rajagrafindo. Tambunan Tulus, 2012. Perekonomian Indonesia kajian teoritis dan analisis Empiris. Bogor Ghalia Indonesia Todaro, Michael dan Smith C Stephen, 2008. Pembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, Jalil. 2011. Macroeconomic Theories Of Inflation International Conference on Economics and Finance Research IPEDR. Vol. 4 Halaman 459-462 Zhang, Huilan & Okoroafo Sam C. 2014. An E-Commerce Key Success Factors Framework for Chinese SME Exporters. International Journal of Economics and Finance,6 1. Retrieved from Canadian Center of Science and Education ... In addition, MSMEs business growth in Indonesia is considered important because it absorbs labor and increases economic growth Pusparisa, 2020. The establishment of cooperatives, technology, investment, lending is some of the conditions for success in MSMEs development so that they can produce highly competitive products Tange, 2015;Rudianto & Susilastuti, 2019. ...... Empowering MSMEs for real sector growth and job creation, the Indonesian government issued a policy package by providing credit guarantees for MSMEs through the People's Business Credit KUR. According to Rudianto & Susilastuti 2019, credit has a significant effect on improving MSMEs' performance. MSMEs' large contribution to the economy and high absorption of labor have not been accompanied by an increase in competitiveness. ...... Banking credit is beneficial for MSMEs growth, which is allocated to carry out its intermediation function, plays an important role in reducing information search costs and transaction costs so as to produce efficient resource allocation in MSMEs growth. MSMEs do not need to specifically allocate funds costs for MSMEs' growth Rudianto & Susilastuti, 2019;Tambunan, 2021. KUR is a credit or financing service provided by the government through banks to Micro, Small, and Medium Enterprises that still have good business potential or prospects and can repay their loans. ...Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi KreatifDaftar Pustaka Bachrawi SanusiDaftar Pustaka Bachrawi Sanusi, 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi Kreatif 2007-2013. Jakarta Puska dagluStatistik Badan PusatBadan Pusat Statistik, 2017. Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016. JakartaMakro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam NurmawanN MankiwGregoryMankiw N Gregory, 2009. Makro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam Nurmawan. Jakarta Airlangga Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan, Jakarta PT Raja Grafindo PerkasaThe Creative Economy The New Definition "A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 TahunDe NataleGregory H DouglasWassalNatale, De, Douglas and Gregory 2007. The Creative Economy The New Definition "A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN P 2460 -8696Makro Ekonomi, Teori PengantarS SukirnoSukirno, S., 2012. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta, PT. Indonesia kajian teoritis dan analisis EmpirisTambunan TulusTambunan Tulus, 2012. Perekonomian Indonesia kajian teoritis dan analisis Empiris. Bogor Ghalia IndonesiaPembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, JalilMichael Dan TodaroC SmithStephenTodaro, Michael dan Smith C Stephen, 2008. Pembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, Jalil. 2011. Macroeconomic Theories Of Inflation International Conference on Economics and Finance Research IPEDR. Vol. 4 Halaman 459-462 Jakarta - Produksi kriya atau kerajinan tangan merupakan penyerap tenaga kerja yang besar bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Modal awal yang kecil, jam kerja yang fleksibel, kemudahan untuk bekerja dari rumah, dan kebebasan mengelola usaha menjadi daya tarik yang menyebabkan jumlah Usaha Kecil Menengah UKM di bidang kerajinan tangan terus bertambah. Selama ini, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Dekranas melakukan berbagai upaya pendanaan dan pembinaan untuk mendorong daya saing UKM. Tetapi peranan produksi kriya di Indonesia terhadap ekspor secara keseluruhan ternyata belum signifikan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada 2018 ekspor Indonesia masih didominasi oleh hasil sumber daya alam seperti bahan bakar migas, besi dan baja, hingga bubur beberapa produk kerajinan tangan Indonesia seperti batik, mebel, dan rotan telah cukup terkenal di dunia, hingga saat ini produk kerajinan tangan dari negara-negara Asia lainnya seperti Hong Kong dan China jauh lebih menguasai pasaran global. Masih MinimalTerlepas dari bantuan berupa dana bergulir dan pembinaan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, pertumbuhan UKM di bidang kerajinan tangan masih minimal. Performanya di kancah global masih kalah dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini. Pertama, harga yang terlalu tinggi bahkan untuk ukuran global. Sebuah penelitian yang dikeluarkan oleh United States Agency International Development USAID tentang kerajinan tangan yang memimpin di pasar Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Karibia pada 2006 mengungkapkan bahwa produk kriya dari China memimpin pasar dikarenakan kuantitas yang banyak dan harganya yang murah. Hal yang sebaliknya merupakan kerajinan tangan dari Indonesia. Kerajinan tangan Indonesia yang populer di dunia kebanyakan berupa karya seni batik, tenun, ukiran, dan pahatan yang membutuhkan waktu pembuatan yang lama serta skill dan ketelitian yang tinggi. Kualitas yang mumpuni dan jenis kerajinan yang one-of-a-kind seperti itulah yang menyebabkan harga kerajinan tangan dari Indonesia dibandrol dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan produk kerajinan tangan dari negara seperti China dan Hong Kong yang diproduksi massal dan dijual dengan harga murah. Tetapi, apakah harga produk yang tinggi itu dibarengi dengan peningkatan kualitas barang? Masih dari penelitian yang sama, USAID menyampaikan bahwa meskipun harganya terus naik, kualitas dan model kerajinan tangan dari Indonesia tidak ada perubahan yang berarti. Selain itu, tidak semua peminat karya seni sanggup untuk membeli banyak barang-barang handmade dengan harga yang minimnya pengetahuan pelaku UKM mengenai pasar global. Kurangnya kemampuan untuk melakukan riset pasar, modal yang tidak mencukupi, hingga language barrier seringkali menjadi hambatan yang menyulitkan pelaku UKM memasarkan produknya di pasar global. Butuh kemampuan dan dedikasi waktu untuk memahami minat konsumen dan tidak semua pelaku UKM memiliki hal ini. Modal yang dibutuhkan untuk mempromosikan produk hasil karya Indonesia ke luar negeri pun tentunya tidak kecil jumlahnya. Akibatnya, banyak pelaku UKM yang menjual produknya dengan harga rendah pada para broker yang memiliki modal dan akses ke pasar global. Broker inilah yang kemudian mengeruk keuntungan besar, alih-alih pelaku UKM itu sendiri. Lambat laun, praktik ini bisa mematikan industri kerajinan tangan TeknologiPada zaman yang serba terhubung dengan teknologi seperti saat ini, strategi utama yang dapat diambil pemerintah adalah turut memanfaatkan teknologi untuk mendorong perkembangan sektor industri kerajinan untuk meningkatkan kemampuan UKM menembus ke pasar global, pemerintah dapat membuat marketplace khusus produsen. Amerika Serikat sudah memiliki marketplace sejenis dengan nama Etsy, di mana seseorang dapat menjual barang buatan tangan mereka via online secara global. Dari sini, pemerintah dapat meningkatkannya selevel lebih tinggi, yaitu dengan menggandeng yayasan khusus member pengrajin. Contoh yayasan seperti ini adalah Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia ASEPHI. Mengapa harus yayasan khusus member pengrajin? Bekerja sama dengan yayasan dapat berperan sekaligus sebagai sistem kurasi seller di marketplace. Yayasan pengrajin pasti akan melakukan serangkaian uji standar kualitas sebelum menerima pengrajin menjadi member-nya. Hal ini tentunya akan membantu pemerintah memastikan hanya barang-barang berkualitas yang didagangkan di marketplace nantinya. Selain itu, pendirian marketplace khusus pengrajin ini juga akan mengurangi peran broker dan meningkatkan peran aktif pelaku UKM secara langsung di pasar konsumen. Lebih lagi, jika pelaku UKM berinteraksi langsung dengan konsumen melalui marketplace, bukan melalui broker, maka pelaku UKM akan lebih memahami minat dan standar harga konsumennya. Hal-hal ini seharusnya dapat meningkatkan daya jual kerajinan tangan Indonesia tidak hanya di pasar global tetapi juga di pasar untuk mengatasi permasalahan harga yang dianggap kurang dapat bersaing dengan kerajinan tangan dari negara lain, riset pasar dan harga bahan pokok dapat menjadi kuncinya. Ketika banyak pelaku UKM yang minim pengetahuan mengenai pasar dan harga bahan pokok, di sinilah pemerintah dapat turun tangan dengan melakukan riset yang menyeluruh. Dengan tersedianya riset resmi dari pemerintah untuk dimanfaatkan oleh para pelaku UKM, diharapkan biaya produksi dan harga jual akan menurun, dan pelaku UKM juga akan lebih memahami minat pasar yang ingin dituju dan menyesuaikan produksinya..Indonesia adalah salah satu negara dengan ragam budaya dan kesenian terbanyak di dunia, sudah sewajarnya jika pemerintah memanfaatkan kekayaan ini untuk kesejahteraan bangsa yang sebaik-baiknya. Namun, faktanya masih diperlukan perhatian lebih dari pemerintah untuk membantu mengembangkan ekspor kerajinan tangan yang saat ini produksinya masih didominasi oleh pelaku UKM. Dengan adanya langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah nantinya, diharapkan akan membuka jalan bagi para pelaku UKM untuk tembus ke pasar global; mempopulerkan karya seni dan kerajinan tangan khas Indonesia, sekaligus meningkatkan penerimaan ekspor negara dari sektor industri kerajinan tangan. mmu/mmu Dalam perekonomian dan perdagangan internasional kita tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan ekspor dan impor. Upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor di negaranya terus dilakukan demi meningkatkan perekonomian dalam negeri. Termasuk negara berlomba lomba untuk membuat kebijakan yang memudahkan para pengusaha di dalam negeri supaya lebih mudah untuk melakukan perjanjian internasional pun tak ketinggalan dilakukan berbagai negara untuk memacu para pengusaha dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing di pasar bagaimana pemerintah berupaya untuk meningkatkan ekspor, lalu memangnya sepenting apakah kegiatan ekspor ini? Dan apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekspor? Mari kita bahas dalam artikel Ekspor dan Imporgambar freepikSebelum kita membahas mengenai upaya upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor, mari terlebih dahulu kita bahas mengenai pengertian ekspor dan adalah kegiatan transportasi/ memindahkan barang dari satu negara ke negara lain yang melewati lintas batas negara secara hukum ekspor biasanya melibatkan sebuah perdagangan barang atau barang secara internasional. Seseorang atau badan yang melakukan kegiatan ekspor ini disebut untuk mengeluarkan barang dari wilayah kepabeanan Indonesia yang ditujukan untuk mengirimnya ke luar negeri harus mengikuti aturan yang impor adalah kebalikan dari ekspor yang mana ekspor adalah mengeluarkan barang dari dalam ke luar negeri, maka impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam seperti kegiatan ekspor, kegiatan memasukkan barang impor ke dalam wilayah kepabeanan Indonesia juga harus mengikuti aturan yang sudah dalam kegiatan impor, orang atau lembaga yang melaksanakan kegiatan impor disebut dengan importir. Kegiatan impor pun juga umumnya dilakukan untuk tujuan perdaganganNeraca PerdaganganKegiatan dalam ekspor dan impor pun tidak lepas dari yang namanya neraca perdagangan. Nah, apakah yang dimaksud dengan neraca perdagangan ini?Neraca perdagangan merupakan suatu ikhtisar yang menjelaskan perbedaan atau selisih nilai transaksi ekspor dan impor di suatu negara dalam jangka waktu nilai ekspor dan impor inilah yang nantinya akan menjadi indikator perdagangan internasional. Hasil selisih nilai ekspor dan impor tersebut pun juga yang menentukan neraca perdagangan di suatu jika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor berarti neraca perdagangan positif, atau bisa disebut juga surplus jika nilai impor di suatu negara lebih tinggi dari nilai ekspor, berarti neraca perdagangan negatif, atau defisit negatif atau positifnya neraca perdagangan dari suatu negara tidak semerta merta dapat menentukan kondisi perekonomian negara jika suatu negara mengalami defisit perdagangan bukan berarti perekonomian negara tersebut sedang dalam keadaan yang tidak defisit perdagangan juga dibutuhkan jika negara sedang dalam keadaan ekspansi. Sebab dalam masa tersebut banyaknya impor yang dilakukan dapat membuat harga barang tetap surplus perdagangan juga dibutuhkan ketika perekonomian negara dalam keadaan resesi. Tujuannya adalah supaya menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan permintaan barang dan Eksporgambar pxhereDari yang sudah disebutkan sebelumnya, ekspor harus ditingkatkan jika negara berada dalam fase resesi dan ingin menciptakan banyak lapangan itu, dari sudut pandang eksportir, ekspor harus dilakukan untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan lebih ini adalah fungsi dari kegiatan eksporJika kita melakukan ekspor, biasanya barang yang kita jual akan dihargai lebih tinggi, karena biasanya komoditas yang diekspor ke negara lain adalah komoditas yang langka atau tidak ada di negara tersebut. Sehingga mereka berani membayar lebihMengekspor produk ke luar negeri juga berarti sudah membuka peluang pasar internasional. Dengan pasar yang lebih luas, maka keuntungan juga akan lebih keuntungan untuk eksportir, negara pun juga mendapat keuntungan berupa devisa yang bisa meningkatkan stabilitas ekspor pun dapat berguna untuk menjaga kestabilan harga barang di dalam negeri. Jika suatu barang sedang berlebih dan harga menjadi anjlok, mengekspornya adalah salah satu juga dapat menjaga stabilitas nilai kurs valuta Neraca Perdagangan IndonesiaSaat ini, di tahun 2020 sampai bulan Oktober neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus. Data dari BPS menunjukkan neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 3,61 miliar dolar neraca perdagangan di bulan Oktober 2020 ini pun membuat Indonesia terus mengalami surplus selama 6 bulan berturut dihitung secara kumulatif, selama periode Januari sampai Oktober 2020 neraca perdagangan Indonesia terhitung surplus sebesar 17,05 miliar dolar tahun lalu, di 2019 Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 2,12 miliar dolar pxhereMelihat dari segala fungsi dan keuntungan ekspor tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kegiatan menjual dan mengirim barang ke luar negeri upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor ini adalah dengan1. Menambah keberagaman produk eksporDengan memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor, maka importir dari luar negeri akan menjadi lebih banyak juga. Sebab semakin banyak komoditas yang dimiliki, semakin banyak juga jangkauan pasar di luar negeri2. Subsidi EkporMemberi bantuan/ subsidi kepada eksportir juga dapat meningkatkan ekspor. Bantuan bisa dapat berbentuk memberikan keringanan pajak ekspor, tarif angkutan murah, kemudahan pengurusan ekspor, dan kemudahan memperoleh Premi EksporPremi Ekspor dapat berbentuk insentif sebagai penghargaan atas ekspor yang berkualitas kepada para pengusaha kecil dan menengah yang melakukan ekspor4. DevaluasiKebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing untuk membuat harga barang ekspor lebih murah di luar negeri supaya bisa Promosi Dagang ke Luar NegeriPemerintah dapat membantu para pelaku ekspor untuk memasarkan produk mereka ke luar negeri agar produk mereka bisa lebih Mengadakan Perjanjian InternasionalPerjanjian internasional yang dapat menguntungkan perekonomian domestik juga dapat dilakukan oleh pemerintah. Perjanjian bisa berbentuk bilateral, regional, ataupun Mengurangi Imporgambar pxhereSelain dengan upaya upaya yang disebutkan diatas, untuk meningkatkan ekspor dan menjaga surplus perdagangan agar tetap positif, pemerintah juga bisa menerapkan kebijakan untuk mengurangi imporKebijakan untuk mengurangi impor bisa dilakukan denganPemberian pajak bea masuk yang masuknya produk impor dengan memberikan kuota barang impor dengan pengendalian produsen dalam negeri untuk membuat produk substitusi harga mata uang rupiah terhadap mata uang asing supaya barang impor lebih itulah berbagai upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor dalam negeri. Dengan upaya tersebut, diharapkan neraca perdagangan akan terus positif dan perekonomian negara bisa meningkat. Semoga informasi ini bermanfaat! Jakarta ANTARA - Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menyasar pasar luar negeri melalui ekspor, khususnya di era revolusi teknologi saat ini. Namun, masih ada stigma yang menganggap bahwa melakukan ekspor di Indonesia sulit dan penuh dengan kendala. Hingga saat ini, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih minim. Data Kementerian Koperasi dan UKM pada September 2022 mencatat bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor non-migas masih di posisi 15,7 persen. Jumlah tersebut masih rendah dibandingkan beberapa negara lain, seperti Singapura yang sebesar 41 persen, Thailand 29 persen, atau China 60 persen. Pengamat Ekonomi Digital dari Institut of Economic and Finance Indef Nailul Huda mengatakan masih rendahnya ekspor oleh UMKM disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia hingga kendala dalam produksi, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun standarisasi. UMKM, kata dia, masih kesulitan bersaing di pasar ekspor. "Kalau kita lihat misalkan dari segi produksi, dari pihak importir sana mau dia mengirimkan misalkan 100 ribu barang, tetapi terkadang UMKM kita tidak cukup. Makanya memang kontribusinya masih minim kalau kita lihat dari sisi kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional," ujar Nailul saat dihubungi ANTARA, Jumat. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Indef Nailul Huda. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww/pri. Dia menilai, sebenarnya terdapat potensi besar dalam pangsa pasar domestik yang harus dioptimalkan terlebih dahulu sebelum UMKM dapat memanfaatkan potensi ekspor secara maksimal dan berdaya saing guna memanfaatkan peluang integrasinya ke pasar global melalui ekspor. Kegiatan ekspor sendiri sejauh ini masih memiliki imej sulit di kalangan pelaku UMKM, khususnya untuk hal-hal terkait birokrasi. Padahal, pada era revolusi teknologi saat ini, jalan masuk ke pasar global itu bisa dilakukan dengan integrasi ke platform digital. Dalam hal pemanfaatan teknologi untuk ekspor, Nailul menjelaskan hadirnya platform digital seperti e-commerce dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memasarkan produk mereka tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara. "Kalau kita lihat, potensi ke situ UMKM memanfaatkan e-commerce untuk ekspor memang ada, pasti ada," ujar Nailul. Baca juga Tasya Farasya raup Rp600 juta berkat "spill link" produk e-commerce Baca juga Menciptakan marketplace aman butuh kolaborasi semesta Setelah akses pasarnya dibuka oleh e-commerce, UMKM ditantang untuk bersaing dengan permintaan pasar global dan dituntut untuk memiliki strategi yang cerdas. Stigma atas sulitnya ekspor pun bisa dihilangkan dengan pengetahuan dan motivasi pelaku UMKM itu sendiri. Ditambah dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk e-commerce yang menjadi platform bagi pelaku UMKM untuk melakukan ekspor. Tingkatkan literasi SDM agar berdaya saing Potensi bagi UMKM lokal untuk melakukan ekspor sangat besar. Produk-produk lokal Indonesia memiliki keunikan, keaslian, dan kualitas yang dapat menarik minat pasar global. Produk kerajinan tangan, makanan dan minuman tradisional, tekstil, hingga produk alam lainnya memiliki potensi ekspor yang tinggi. Namun, Nailul menilai potensi ekspor tersebut masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pelaku UMKM. Salah satu penyebabnya karena kualitas sumber daya manusia SDM yang masih belum memadai, seperti salah satu faktor yang diulas sebelumnya. UMKM, kata dia, perlu meningkatkan kemampuan manajerial dan kualitas produk agar dapat bersaing secara global. Edukasi dan pelatihan yang lebih masif harus diberikan kepada pelaku UMKM agar mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan manajemen bisnis mereka. Selain itu, pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam hal literasi digital untuk ekspor juga penting untuk dilakukan. UMKM perlu mengadopsi teknologi baru, mengembangkan produk yang inovatif, dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk memenuhi standar internasional. "Tugas dari dunia usaha, baik dari yang kecil maupun yang besar bisa berkontribusi di situ dan juga dari pemerintah tentunya memang harusnya mereka juga memberikan pelatihan secara lebih masif," kata Nailul. Platform e-commerce jadi enabler UMKM ekspor Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, diversifikasi pasar menjadi penting untuk menjaga kelangsungan usaha UMKM. Upaya UMKM untuk melakukan ekspor pun telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sistem dan mekanisme ekspor di Indonesia kini telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pemerintah memberikan dukungan bagi UMKM yang berkeinginan untuk "go export" melalui implementasi Peraturan Pemerintah PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Nailul juga menekankan pentingnya peningkatan standar produk dan layanan. Pelaku UMKM perlu memperhatikan standar nasional Indonesia dan menjaga kualitas produk agar dapat bersaing di pasar ekspor. Sementara itu, terkait pemanfaatan platform digital, Nailul juga menyampaikan beberapa langkah konkret yang dapat dan telah dilakukan oleh e-commerce untuk mendukung ekspor UMKM. Baca juga Indeksi logistik e-commerce China pada Mei cetak angka tertinggi E-commerce harus mengambil peranan untuk memberikan edukasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM. Dengan demikian, e-commerce tidak hanya berperan sebagai wadah bagi pelaku UMKM melainkan juga pendidikan tentang proses ekspor yang mudah. Selanjutnya, pelayanan ekspor melalui platform digital juga perlu ditingkatkan. E-commerce dapat mempermudah proses ekspor bagi UMKM dan meningkatkan jejaring dalam lapangan, misalnya dengan menyediakan penyuluh yang dapat memberikan informasi dan bimbingan kepada UMKM yang ingin ekspor, termasuk sistem pemasaran yang jitu untuk meningkatkan eksposur produk-produk UMKM. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan UMKM Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekspor dan meraih kesuksesan di pasar global. Solusi UMKM untuk ekspor sudah ada bersama e-commerce Sejumlah pelaku UMKM sudah membuktikan kemudahan ekspor melalui platform digital, meskipun berasal dari daerah hanya berjualan kerajinan tangan produksi rumahan. Pengalaman UMKM tersebut, nyatanya memantik perhatian netizen Twitter Indonesia. Dikutip dari akun Twitter Banyusadewa, yang mengetahui bahwa aksesoris handmade yang akan dibelinya dari toko online Pituyogbatikcraft, telah terjual hingga Singapura dan FIlipina melalui marketplace. “Iseng nanya lapaknya, dia rekomendasiin aksesoris yang ini. Dan katanya ini barangnya yang ini jg sering dipesen sama orang di Singapur sama Filipin. HAH? Gw baru tau kalo orang dari luar negri bisa pesen barang dari Indonesia lewat si toko oren! Ini seriusan yah?” ungkap Banyu. Adalah Hamidah Oktafiana, pemilik usaha Pituyogbatikcraft yang memasarkan produk batik dan aksesorisnya ke mancanegara. Sejak 2021, Hamidah membuka toko di e-commerce Shopee. Secara rutin, dia memproduksi puluhan produk menggunakan kain batik perca yang diperoleh dari industri batik lokal. Hamidah tidak menyangka karyanya yang membawa unsur budaya Indonesia itu berhasil terjual sampai ke luar negeri. “Hampir setiap bulan ada, produk gelang atau kalung terjual ke Filipina dan Singapura. Saya juga tadinya nggak tahu, tiba-tiba ada notifikasi aja, kalau produk saya sudah terjual di negara tersebut lewat program ekspor,” ujar Hamidah. Melalui Program Ekspor Shopee, Hamidah mampu memperluas jangkauan pasar Pituyogbatikcraft ke pasar global sekaligus mempromosikan budaya Indonesia ke luar negeri. Hamidah dan jutaan UMKM lainnya kini punya peluang lebih besar untuk bisa melakukan ekspor dengan mudah. Saat keterampilan, peluang, dan permintaan hadir, maka harapan untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang gemilang dari UMKM akan segera terwujud. Baca juga Bank Neo Commerce sediakan layanan tarik tunai "cardless" di Indomaret Baca juga Mendorong pertumbuhan baru di sektor e-commerce dengan Huawei Cloud Baca juga FUTR- imBee kolaborasi hadirkan Conversational Commerce di IndonesiaPewarta Fathur RochmanEditor Maria Rosari Dwi Putri COPYRIGHT © ANTARA 2023 Jakarta - DKI Jakarta saat ini terpilih sebagai ikon penyelenggaraan pameran The 21st Jakarta International Handicraft Trade Fair Inacraft 2019. Pameran tersebut menampilkan berbagai macam produk kerajinan tangan yang berasal dari seluruh daerah di Ketua Umum II Bidang Kerja Sama Kelembagaan dan Promosi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia ASEPHI Gusmardi Bustomi mengatakan angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun."Untuk tahun ini kita targetkan peningkatan menjadi US$ 1,3 miliar," kata Bustomi di JCC, Jakarta, Rabu 24/4/2019. Bustomi menceritakan, nilai ekspor produk handicraft atau kerajinan tangan pada tahun 1999 mencapai sekitar US$ 300 juta. Pada tahun 2018, nilai tersebut melonjak hingga empat kali lipat menjadi US$ 1,2 mengatakan, akan mengandalkan produk kerajinan tangan dengan bahan dasar seperti batu-batuan, kayu, rotan, hingga tekstil demi merealisasikan target ekspor di tahun dia mengaku akan memanfaatkan INACRAFT sebagai ajang promosi produk-produk asli Indonesia kepada dunia. Pasalnya, hingga saat ini sudah ada orang pembeli yang terdaftar pada acara pameran produk kerajinan tangan ini berlangsung selama lima hari mulai 24-28 April 2018. "Jumlah pengunjung tahun ini ditarget 200 ribu orang, tahun lalu 165 ribu orang. Jumlah pembeli dari luar negeri yang terdaftar sampai saat ini orang luar negeri dari 60 negara," ujar kata Bustomi, target transaksi selama penyelenggaraan pameran INACRAFT tahun 2019 sebesar Rp 140-146 miliar. Pameran yang berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta Barat ini terdapat booth yang diisi oleh perusahaan atau pelaku usaha. hek/eds

peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui